Minggu, 01 Agustus 2010

Keutamaan puasa

“Diriwayatkan dari
Sahl bin Saad r.a
katanya: Rasulullah
s.a.w bersabda:
Sesungguhnya di
dalam Surga itu
terdapat pintu yang
dinamakan Ar-
Rayyan. Orang yang
berpuasa akan
masuk melalui pintu
tersebut pada Hari
Kiamat kelak. Tidak
boleh masuk
seorangpun kecuali
mereka. Kelak akan
ada pengumuman: Di
manakah orang yang
berpuasa? Mereka
lalu berduyun-duyun
masuk melalui pintu
tersebut. Setelah
orang yang terakhir
dari mereka telah
masuk, pintu tadi
ditutup kembali.
Tiada lagi orang lain
yang akan
memasukinya”
[Bukhari-Muslim]
“Diriwayatkan dari
Abu Said al-Khudri r.a
katanya: Rasulullah
s.a.w bersabda:
Setiap hamba yang
berpuasa di jalan
Allah, Allah akan
menjauhkannya dari
api Neraka sejauh
perjalanan tujuh
puluh tahun”
[Bukhari-Muslim]
Keutamaan Bulan
Ramadhan
Hadis riwayat Abu
Hurairah ra.: Bahwa
Rasulullah saw.
bersabda: Apabila
tiba bulan Ramadan,
maka dibukalah
pintu-pintu surga,
ditutuplah pintu
neraka dan setan-
setan dibelenggu
(Nomor hadis dalam
kitab Sahih Muslim:
1793)
Wajib berpuasa
Ramadan jika
melihat hilal awal
Ramadan dan
berhenti puasa jika
melihat hilal awal
Syawal. Jika
tertutup awan, maka
hitunglah 30 hari.
(Hadis riwayat Ibnu
Umar ra)
Dari Nabi saw.
bahwa beliau
menyebut-nyebut
tentang bulan
Ramadan sambil
mengangkat kedua
tangannya dan
bersabda: Janganlah
engkau memulai
puasa sebelum
engkau melihat hilal
awal bulan
Ramadhan dan
janganlah berhenti
puasa sebelum
engkau melihat hilal
awal bulan Syawal.
Apabila tertutup
awan, maka
hitunglah (30 hari) –
(Nomor hadis dalam
kitab Sahih Muslim:
1795)
Larangan berpuasa
satu atau dua hari
sebelum bulan
Hadis riwayat Abu
Hurairah ra., ia
berkata: Rasulullah
saw. bersabda:
Janganlah engkau
berpuasa satu atau
dua hari sebelum
Ramadan, kecuali
bagi seorang yang
biasa berpuasa,
maka baginya
silakan berpuasa.
(Nomor hadis dalam
kitab Sahih Muslim:
1812)
Dilarang puasa pada
hari raya:
“Diriwayatkan dari
Abu Said al-Khudri r.a
katanya: Aku pernah
mendengar
Rasulullah s.a.w
bersabda: Tidak
boleh berpuasa pada
dua hari tertentu,
iaitu Hari Raya
Korban (Aidiladha)
dan hari berbuka dari
bulan Ramadan
(Aidilfitri) ” [Bukhari-
Muslim]
Bersahur (makan
sebelum Subuh) itu
sunnah Nabi:
“Diriwayatkan
daripada Anas r.a
katanya: Rasulullah
s.a.w bersabda:
Hendaklah kamu
bersahur karena
dalam bersahur itu
ada
keberkatannya”
[Bukhari-Muslim]
Berbuka di waktu
maghrib:
“Diriwayatkan
daripada Umar r.a
katanya: Rasulullah
s.a.w telah bersabda:
Apabila datang
malam, berlalulah
siang dan
tenggelamlah
matahari. Orang
yang berpuasa pun
bolehlah berbuka”
[Bukhari-Muslim]
Ketika kita berpuasa,
kita dilarang berkata
kotor, mencaci, atau
berkelahi. Hal ini
untuk menempa diri
kita agar memiliki
akhlak yang terpuji
“Diriwayatkan dari
Abu Hurairah r.a
katanya: Rasulullah
s.a.w bersabda:
Apabila seseorang
daripada kamu
sedang berpuasa
pada suatu hari,
janganlah berbicara
tentang perkara
yang keji dan kotor.
Apabila dia dicaci
maki atau diajak
berkelahi oleh
seseorang,
hendaklah dia
berkata:
Sesungguhnya hari
ini aku berpuasa,
sesungguhnya hari
ini aku
berpuasa” [Bukhari-
Muslim]
Puasa yang sia-sia
“Dari Abu Hurairah
ra: katanya
Rasulullah saw
berabda: “Barang
siapa tidak
meninggalkan
ucapan dusta dan
berbuat jahat
(padahal dia puasa),
maka Allah tidak
butuh ia
meninggalkan
makan dan minum”
[Bukhari]
Jika kita berpuasa,
tapi kita berkata
dusta atau menyakiti
orang lain, maka sia-
sialah puasa kita.
Dilarang bersetubuh
pada saat berpuasa
“Diriwayatkan dari
Abu Hurairah r.a
katanya: Seorang
lelaki datang
menemui Rasulullah
s.a.w lalu berkata:
Celakalah aku wahai
Rasulullah s.a.w.
Rasulullah s.a.w
bertanya: Apakah
yang telah
membuatmu celaka?
Lelaki itu menjawab:
Aku telah bersetubuh
dengan isteriku pada
siang hari di bulan
Ramadan.
Rasulullah s.a.w
bertanya: Mampukah
kamu
memerdekakan
seorang hamba?
Lelaki itu menjawab:
Tidak.
Rasulullah s.a.w
bertanya: Mampukah
kamu berpuasa
selama dua bulan
berturut-turut?
Lelaki itu menjawab:
Tidak.
Rasulullah s.a.w
bertanya lagi:
Mampukah kamu
memberi makan
kepada enam puluh
orang fakir miskin?
Lelaki itu menjawab:
Tidak. Kemudian
duduk.
Rasulullah SAW
kemudian
memberikan
kepadanya suatu
bekas yang berisi
kurma lalu bersabda:
Sedekahkanlah ini.
Lelaki tadi berkata:
Tentunya kepada
orang yang paling
miskin di antara
kami. Tiada lagi di
kalangan kami di
Madinah ini yang
lebih memerlukan
dari keluarga kami.
Mendengar ucapan
lelaki itu Rasulullah
s.a.w tersenyum
sehingga kelihatan
sebahagian giginya.
Kemudian baginda
bersabda: Pulanglah
dan berilah kepada
keluargamu
sendiri ” [Bukhari-
Muslim]
Bangun dari junub
tidak membatalkan
puasa:
“Diriwayatkan
daripada Aisyah dan
Ummu Salamah r.a,
kedua-duanya
berkata:: Nabi s.a.w
bangkit dari tidur
dalam keadaan
berjunub bukan dari
mimpi kemudian
meneruskan
puasa ” [Bukhari-
Muslim]
**